Novita Sari, perempuan keturunan Jawa –
Betawi. Tuturnya halus, perempuan cantik yang ketika diam terkadang banyak
orang yang menilainya seorang yang ‘jutek’, aslinya dia seorang yang sangat
baik. Sebagai sahabat aku bangga padanya, di usianya yang muda 21 tahun Novita
memutuskan untuk menikah dengan orang yang sangat ia cintai yaitu Indra. Pernikahan
bagi kami-aku dan novita- adalah salah
satu cara menunjukan kecintaan kita pada Sang Kuasa yang salah satu
muaranya adalah mencintai seseorang yang dapat menuntun kita untuk semakin mendekat pada sumber cinta itu sendiri, Allah.
muaranya adalah mencintai seseorang yang dapat menuntun kita untuk semakin mendekat pada sumber cinta itu sendiri, Allah.
Dan keputusan besar itu harus ditempuh
dengan keyakinan bahwa segala rintangan dapat terlalui karena niat ini suci. Novita
semakin hebat, sekarang ini peran yang ia jalani ada 3 yaitu, sebagai seorang
istri, karyawan di salah satu perusahaan ritail yang terkadang menuntutnya berkerja
lebih dari 8 jam sehari dalam 6 hari masa kerja, dan sebagai salah satu
mahasiswa di sebuah universitas swasta terkemuka di Jakarta. Jalan ini sudah diputuskannya dengan sangat
baik, dan tak lepas dukungan dari sang suami serta orang – orang yang
mencintainya. Insyaallah dia bisa dengan baik menjalani ini semua.
Novita, secara fisik ia cantik, putih,
bersih dan masuk pada kategori perempuan ‘imut’. Yang pasti Novita perempuan
yang kuat, yang selalu tidak pernah lelah merubah dirinya menjadi lebih baik.
Novita simple, mudah memutuskan yang terbaik untuknya dan orang – orang sekitarnya.
Dari Novita aku belajar, bahwa hidup itu adalah rasa syukur, setiap manusia
punya hak untuk bahagia dan kita punya cara masing – masing menuju kebahagian
itu.
Persahabatan ini terjalin antara -Aku
dan Novita – dari 3 tahun yang lalu. Kita -aku dan Novita-hampir selalu menghabiskan
waktu makan siang bersama saat di tempat kerja dalam 1 piring berdua, kami
hampir selalu bingung mau makan siang apa? Novita hanya membawa nasi putih dari
rumahnya, kemudian kita sama – sama membeli lauk di kantin kantor atau warteg
terdekat.
Kita saling berbagi, cerita dan duka,
saling mengingatkan dan memotivasi. Dari situlah ikatan persahabatan kami
semakin erat, Novita adalah salah satu sahabat terbaikku.
Akan tetapi aku dihadapkan pada
keputusan berat untuk meninggalkan perusahaan dimana kita bernaung bersama
karena satu dan lain hal, dan yang terberat bagiku adalah meninggalkannya,
tidak! aku tidak meninggalkannya, kita masih tetap bersahabat. Jarak tidaklah
mampu memutuskan tali persahabatan ini!, hampir setiap hari Novita mengirimkan
pesan singkat begitupun sebaliknya, aku dan Novita akan selalu saling mengingatkan,
bahwa persahabatan tak kan pernah berakhir. Aku rindu saat kita bersama,
sahabatku Novita :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar